Di-PHK Karena Corona, Reza Bingung Menafkahi Keluarga
Sebagai anak lelaki tertua, Reza Vahlefie (21 tahun) menjadi tulang punggung keluarga untuk menafkahi ibu dan ketiga adiknya. Pasalnya, ayah sudah meninggal sejak Reza masih kecil. Sedangkan ibunya sudah pensiun dari pekerjaan.
Ia bekerja sebagai satpam di salah satu ruko perkantoran di Jakarta Selatan. Gajinya hanya cukup untuk makan sehari-hari keluarga dan membayar kontrakan rumah juga tidak mudah. Namun sejak PSBB lantaran pandemi Covid-19, banyak karyawan di-PHK termasuk Reza.

(Reza dan Ibu)
“Sekarang semenjak corona semua karyawan di-PHK termasuk saya dan adik saya, ibu sudah pensiun jadi tidak ada pendapatan sama sekali,” ujar Reza dengan suara pilu.
Selama menganggur ini keluarganya bertahan dari kelaparan dengan bantuan dari tetangga dan saudaranya. Sedangkan biaya kontrakan sudah menunggak selama 6 bulan. Reza tidak bisa membayar biaya kontrakan karena dirinya dan adiknya masih menganggur.
Walau keadaan ekonomi semakin sulit, Reza tetap berusaha menjadi tulang punggung keluarganya, serta tidak mau terlibat riba. Hanya saja, hingga sekarang Reza dan adiknya belum juga mendapatkan pekerjaan baru.
Untuk mengurangi beban keluarga Reza, BWA mengajak kaum Muslimin menyalurkan zakat harta melalui program Zakat Peer to Peer (ZPP) sehingga bisa menutupi tunggakan kontrakan serta memperingan biaya hidup dalam beberapa bulan ke depan. Selain itu, tentu saja kewajiban zakat para muzaki (penunai zakat) tertunaikan.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan para muzaki dengan balasan kebaikan yang berlipat ganda. Aamiin.[]
Nilai Zakat Harta yang Dibutuhkan:
Rp.11.500.000
Mitra Lapangan:
Ridzky Maulana
#BWA #Zakat #ZakatPeertoPeer #ZPP