Alpin Membutuhkan Bantuan Dana untuk Melawan Thalasemia dan TB Paru
Hampir seumur hidupnya Alpin menjalani transfusi darah. Anak lelaki warga Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat ini kini berusia sepuluh tahun. Pada umur 5 bulan ia didiagnosa mengidap thalasemia, penyakit bawaan (genetik) yang menyebabkan penderitanya mengalami kurang darah, sehingga memerlukan pasokan darah tambahan melalui tranfusi darah.
Alpin bukan orang pertama dalam keluarganya mengidap thalasemia. Kakak Alpin juga mengidap penyakit yang sama. Usianya tidak bertahan lama, meninggal dunia di usia 14 bulan. Alpin diketahui mengidap thalasemia waktu berumur 5 bulan. Awalnya perut kiri Alpin terlihat bengkak. Dokter di puskesmas menyarankan untuk membawa Alpin ke RSUD dr. Slamet Garut untuk dilakukan pemeriksaan USG. Dari pemeriksaan ini disimpulkan Alpin harus menjalani transfusi darah.

(Apin mengidap Thalasemia dan TB Paru)
Dari usia 5 bulan hingga 3 tahun, transfusi darah untuk Alpin dibiayai oleh Yayasan Thalasemia. Setelah itu, ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Semula orang tua Alpin membayar sendiri iuran BPJS. Beruntung sekarang iurannya sudah gratis, karena orang tua Alpin masuk dalam kelompok Penerima Bantuan Iuran (PBI) dari pemerintah.
Thalasemia membuat Alpin harus menjalani transfusi darah seumur hidup. Transfusi dilakoni empat kali dalam sebulan. Bila stok darah tersedia, hampir tidak masalah. Namun kalau stok darah sedang kosong, keluarga Alpin harus berkeliling mencari donor darah. Sebagian relawan, menyumbangkan darahnya secara gratis, namun ada pula yang mau mendonorkan darahnya dengan imbalan uang.

(Alpin Harus Rutin Berobat)
Sulit bagi orang tua Alpin bila harus mengeluarkan uang untuk keperluan transfusi darah ini. Sebagai buruh jahit, penghasilannya tidak seberapa. Untuk menangani kesehatan Alpin, mereka mengeluarkan cukup banyak uang. Ada sejumlah obat-obatan pendukung yang tidak ditanggung BPJS Kesehatan tapi sangat dibutuhkan untuk memperkuat kesehatan Alpin.
Di samping itu, Alpin juga menderita TB paru yang membutuhkan pengobatan yang rutin dan ketat. Lagi-lagi itupun memerlukan tambahan biaya di luar bagian yang ditanggung BPJS Kesehatan. Kondisi kesehatannya yang mengidap thalasemia dan TB paru mengharuskan Alpin untuk kontrol ke rumah sakit secara berkala. Untuk mengatasi thalasemia, ia harus mendatangi rumah sakit seminggu sekali. Sementara untuk pengobatan TB paru, Alpin harus kontrol minimal sebulan sekali.
Perjalanan dari rumahnya menuju rumah sakit memakan waktu sekitar 2,5 jam dan membutuhkan biaya yang lumayan besar, karena harus dilakoni setiap minggu. Ketersediaan uang untuk kebutuhan perjalanan, membayar donor, dan membeli obat-obat tambahan sangat mempengaruhi keberlangsungan pengobatan dan keselamatan jiwa Alpin. Akan sangat berbahaya bila Alpin sampai terlambat mendapatkan transfusi darah. Begitu pula bila pengobatan TB parunya tersendat, akan membuat pengobatan yang sudah dijalani sekian lama menjadi sia-sia.
Badan Wakaf Al Qur’an (BWA) ingin membantu Alpin mendapatkan transfusi darah dan pengobatan TB paru secara rutin dan komplet, sehingga kesehatan Alpin dapat membaik dan harapan hidupnya meningkat untuk waktu yang lebih lama. Karenanya, BWA mengajak para wakif berpartisipasi dalam program Sedekah Kemanusiaan untuk Alpin. Semoga kerelaan dan niat baik para wakif mendapat balasan berlipat ganda dari Allah Subhanahu wa ta’ala.
Sedekah yang Diperlukan:
Rp.46.200.000
Mitra Lapangan:
Ali Jabbar
#BWA #SedekahKemanusiaan #SK