Kekurangan Air Bersih, Santri Darunnajat Terpaksa Mandi Dengan Air Sawah

Notifikasi pembayaran telah dikirimkan ke OVO app. Mohon segera lakukan pembayaran melalui OVO app anda dalam waktu 70 detik.

BWA adalah filantropi Islam yang bergerak dan menjadi Pelopor Inovasi Wakaf. BWA menjadi jembatan kebaikan yang menghubungkan wakif (pewakaf) dengan pemetik manfaat wakaf (mauquf alaih). BWA juga mempermudah wakif untuk menyalurkan bantuannya hingga pelosok negeri.

kekurangan air bersih, santri darunnajat terpaksa mandi dengan air sawah

Kekurangan Air Bersih, Santri Darunnajat Terpaksa Mandi Dengan Air Sawah

Memiliki 1.000 lebih santri menjadi amanah dan tantangan tersendiri bagi Pondok Pesantren Darunnajat. Salah satu yang menjadi tantangan adalah menyediakan air bersih yang cukup bagi para santri. Selain ribuan santri di lingkungan pondok, juga ada sekitar 200 orang dari pengurus, guru, dan keluarganya yang mengajar serta bermukim di sana.

Pondok Pesantren ini berada di Desa Tegalmunding, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Berdiri sejak tahun 1950 hingga saat ini masih berdiri kokoh mendidik generasi penerus negeri di bawah pimpinan KH. Aminuddin Masyhudi.

(Ponpes Darunnajat Bumiayu)

Kebutuhan air bersih di Pesantren Darunnajat memang sangatlah tinggi, terutama untuk keperluan bersuci, mandi, cuci, dan kakus. Selama ini pasokan air bersih sangat terbatas. Pengurus pondok sudah berupaya mengadakan air semaksimal mungkin, mulai dari membuat sumur cincin hingga sumur bor, akan tetapi airnya seringkali habis dan biaya tagihan listrik yang sangat tinggi. Dalam satu bulan, biaya untuk operasional pompa yakni pembelian solar+bensin dan listrik minimal berkisar 8 juta rupiah, ini dirasa berat untuk pondok.

Kiai Miqdam yang merupakan wakil Pimpinan Pondok mengatakan, ‘’Setiap harinya pondok harus memiliki banyak air untuk memenuhi kebutuhan di pondok yang sepertinya setara dengan 1 desa,” ujar beliau sembari tersenyum kepada tim BWA yang berada di lokasi.

(Bak Tampung Air Sawah)

Para ustadz di Pondok Darunnajat terpaksa mengambil (memompa) air irigasi sawah untuk para santri mandi, cuci, dan berwudhu. Jarak air ini sekitar 250 meter dari pondok, dengan menggunakan pompa sawah dengan bahan bakar bensin, disaring di bak penyaring yang berjarak 150 meter. Dari bak penyaring dialirkan ke bak tampung kapasitas ± 40.000 liter yang selanjutnya dialirkan ke bak penenang untuk dipompa ke bak-bak dan kamar mandi santri.

(Kondisi Air yang Tidak Higienis dan Berwarna Coklat)

Namun, air yang sudah disaring ini warnanya masih coklat dan tidak higienis, terkadang menjadi pemicu masalah kesehatan santri, yang akhirnya cukup mengganggu kegiatan belajar mengajar. Kondisi ini semakin parah ketika musim kemarau datang, debit air di sumur gali dan sumur bor mengering dan air tersebut diprioritaskan untuk pengairan sawah.

Berdasarkan survey yang dilakukan tim BWA, ditemukan sumber air yang dekat dengan pondok yang bernama sungai Pemali. Sungai ini memiliki debit air yang besar dan tidak pernah kering saat dimusim kemarau dan hanya berjarak 250 meter dari pondok sehingga sangat memungkinkan dijadikan sumber air alternatif.

Rencana Project

Setelah menemukan sumber alternatif, BWA berencana melakukan pipanisasi sejauh +-1.500 meter dan membuat sistem pengolahan air bersih (water treatment) dengan memanfaatkan sumber daya air di sekitar pondok. Bak saring akan dibuat sesuai standar air bersih sehingga aman untuk digunakan. Teknik ini direncanakan dengan penggunaan pompa seminimal mungkin untuk menekan biaya operasional yang besar.

Untuk itu BWA mengajak kepada kaum muslimin agar membantu para santri di Pondok Pesantren Darunnajat, Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah. InsyaAllah, wakaf sarana air bersih untuk Pondok Pesantren Darunnajat ini sangat bermanfaat bagi para santri yang sedang menuntut ilmu dan akan terus mengalir menjadi pahala jariyah. Aamiin.

Nilai Wakaf yang Dibutuhkan:

Rp.1.407.504.000

Partner Lapangan:

Ust. Miqdam

#BWA #WAFP #WaterActionforPeople #WAFPBumiayu

Selasa, 09 Agustus 2022
Update #3: Semoga Wakaf Ini Dapat Membantu Kami dari Krisis Air Bersih

Pondok Pesantren Darunnajat merupakan salah satu pondok besar yang ada di Kabupaten Brebes. Ponpes pimpinan KH. Aminudin Masyhudi ini memiliki santri dan penghuni pondok lebih dari 1.000 orang. Dengan jumlah santri yang banyak tentu membutuhkan air yang banyak, namun ini menjadi masalah besar karena ketiadaan sumber mata air yang memadai untuk mencukupi kebutuhan air di pondok yang dihuni oleh ribuan orang ini.

Ustadz Indi selaku pengurus air pondok darunnajat menjelaskan, sumber air yang selama ini dikelola pondok adalah air dari saluran air yang merupakan saluran irigasi untuk persawahan. Dari saluran irigasi ini selanjutnya air disedot menggunakan pompa menuju ke bak penampungan. Air di bak penampungan tidak bisa langsung dimanfaatkan, karena kualitas air irigasi yang sangat kotor, keruh dan berbau.

(Pembangunan Wakaf Sarana Air Bersih Ponpes Darunnajat)

“Jangankan untuk dikonsumsi, jika kita terkena langsung biasanya akan mengakibatkan iritasi pada kulit karena kandungan zat-zat berbahaya yang terdapat dalam air. Sehingga untuk mengurangi resiko berbahaya ini, pengelola air pondok harus melakukan filterisasi sederhana dengan menggunakan ijuk, kerikil, pasir dan beberapa bahan dari alam yang mudah ddidapatkan. Dengan filterisasi sederhana ini, air menjadi sedikit lebih bersih, sehingga untuk mandi atau mencuci masih layak digunakan, meskipun air yang dihasilkan masih agak keruh,” kenang Ustadz Indi.

Masalah lain yang sebelumnya dihadapi pengelola air adalah penggunaan mesin pompa dan diesel yang terus digunakan hampir tanpa henti setiap harinya. Kondisi ini mengakibatkan mesin pompa dan diesel telah beberapa kali diganti karena rusak sebab penggunaan yang terus menerus. Mesin pompa dan diesel yang harga satuannya berkisar puluhan juta tersebut hanya mampu bertahan 1-2 tahun saja.

(Pipa HDPE yang digunakan untuk Mengalirkan Air Bersih)

“Kami sangat berharap semoga bantuan dari BWA ini dapat membantu kami di pondok dari krisis air bersih yang dihadapi selama ini. Sehingga para santri dapat menikmati air yang layak untuk mandi, mencuci, berwudhu dan lain-lain. Terima kasih BWA dan para wakif yang telah membantu kami. Semoga Allah membalas dengan kebaikan yang berlipatganda, aamiin,” tutup Ustadz Indi seraya mendoakan.

Kamis, 16 Juni 2022
Update #2: Pembuatan Bak Penyaringan Air untuk Ponpes Darunnajat Bumiayu

Ahad, 12 Juni 2022 di pagi yang cerah para pekerja melakukan penggalian pondasi untuk pembuatan bak penyaringan air (filterisasi air) di komplek Pondok Pesantren Darunnajat Desa Peruwatan, Kecamatan Bumiayu, Brebes.

Team engineering selaku penanggung jawab pelaksana pekerjaan BWA, berkordinasi dengan tim partner lapangan memimpin para pekerja guna mempersiapkan pembuatan bak penyaringan air. Dari bak penyaring ini harapannya nanti bisa menyaring air baku menjadi air bersih yang layak dimanfaatkan oleh keluarga pesantren Darunnajat untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih yang selama ini menjadi permasalahan utama.

(Lokasi Pembuatan Bak Penyaringan)

Dengan ketersediaan air bersih ini nantinya para santri memiliki jaminan akan kebersihan dan kesehatan.

“Alhamdulillah sekarang sedang kita bangun bak penyaringan air yang memfilter air irigasi/sawah yang nanti ketika keluar akan mengalirkan air bersih yang layak konsumsi,” terang Pak Trisilo Broto selaku engineer BWA.

(Pak Trisilo Broto)

Rencana bak penyaringan yang akan dibangun berukuran 8 × 6,5 × 2 yang akan memfilter air baku 100 meter kubik lebih per hari. Dengan membangun bak penyaringan air sebesar itu harapannya ke depan mampu menampung 100 meter kubik air bersih.

(Kyai Aminudin, selaku pimpinan Ponpes)

BWA masih membuka kesempatan untuk kebaikan berwakaf di program wakaf sarana air bersih di Ponpes Darunnajat Bumiayu. Mari wakafkan harta terbaik Anda dalam project ini, semoga dengan mengalirnya air bersih untuk para santri, akan mengalirkan pula pahala yang tidak terputusnya kepada para wakif hingga yaumul akhir, aamiin.

Rabu, 30 Maret 2022
Update #1: Mari Bantu Kecukupan Air Bersih untuk Para Santri di Darunnajat

Ponpes Darunnajat merupakan salah satu pondok besar di Kabupaten brebes. Pondok pesantren pimpinan KH Aminudin masyhudi ini memiliki santri dan penghuni pondok lebih dari 1.000 orang. Dengan jumlah santri yang besar, berbanding lurus dengan banyaknya kebutuhan air yang harus dicukupi.

“Santri di Darunnajat begitu banyak, tentunya kebutuhan air juga besar. Sementara di sana selama ini jumlah persediaan air terbatas, karena hanya mengandalkan air dari saluran irigasi persawahan,” terang Luthfi penanggungjawab program WAFP BWA.

Permasalahan ini sudah dirasakan para santri selama bertahun-tahun. Tidak adanya sumber mata air yang layak menjadi problem untuk mencukupi kebutuhan air di pondok yang dihuni oleh ribuan orang ini. Ustadz Indi selaku pengurus air pondok Darunnajat menjelaskan, sumber air yang saat ini dikelola pondok adalah air dari saluran air yang merupakan saluran irigasi untuk persawahan.

(Ustadz Indi Memperlihatkan Kondisi Air yang Kotor)

“Dari saluran irigasi ini selanjutnya air disedot menggunakan pompa menuju ke bak penampungan. Air di bak penampungan tidak bisa langsung dimanfaatkan, karena kualitas air irigasi yang sangat kotor, keruh dan berbau. Jangankan untuk dikonsumsi, jika kita terkena langsung biasanya akan mengakibatkan iritasi pada kulit karena kandungan zat-zat berbahaya yang terdapat dalam air,” tutur Ustadz Indi.

“Kami harus melakukan filterisasi sederhana dengan menggunakan ijuk, kerikil, pasir dan beberapa bahan dari alam yang mudah ddidapatkan. Dengan filterisasi sederhana ini, air menjadi sedikit lebih bersih, sehingga untuk mandi atau mencuci masih layak digunakan, meskipun air yang dihasilkan masih agak keruh,” lanjutnya.

Masalah lain yang dihadapi pengelola air di Darunnjat adalah penggunaan mesin pompa dan diesel yang terus digunakan hampir tanpa henti setiap harinya. Kondisi ini mengakibatkan mesin pompa dan diesel telah beberapa kali diganti karena rusak sebab penggunaan yang terus menerus.

“Mesin digunakan terus menerus. Mesin pompa dan diesel yang harga satuannya berkisar puluhan juta tersebut hanya mampu bertahan 1-2 tahun saja. Dengan berbagai kondisi ini, pihak pondok pesantren sangat kewalahan dalam mencukupi kebutuhan air bagi para santrinya,” terang Luthfi.

Melihat kondisi tersebut, BWA mengajak partisipasi aktif dari para wakif untuk dapat membantu krisis air bersih yang dihadapi oleh pondok pesantren Darunnajat. Sehingga para santri dapat menikmati air yang layak untuk keperluan ibadah dan lain-lain.

Semoga semua hal-hal baik yang kita upayakan, mendapat berkah dan pahala yang terus mengalir dari Allah SWT, aamiin.

100%

Donasi yang diperlukan: Rp. 1.407.504.000
Kekurangan: -

Campaign sudah ditutup

Disclaimer

Jika hasil penggalangan dana project wakaf/donasi melebihi dari target yang dibutuhkan, maka kelebihan dana project ini akan dialihkan kepada program dan project lain di Badan Wakaf Al Qur’an berdasarkan kebijakan manajemen BWA.