Mengalami Kelainan Jantung, Bayi Hafizh Perlu Segera Dioperasi
Hafizh Amrillah sudah berusia 9 bulan. Namun terlihat tidak seceria dan seaktif anak seusianya.Tumbuh kembang Hafizh agak terlambat. Ia baru bisa tengkurap di usia sembilan bulan ini, itupun hanya berlangsung sebentar dan sesekali saja.
Belakangan ini Hafizh sering rewel dan menangis terus-menerus. Tubuhnya terlihat lesu. Bibir serta ujung jari-jari tangan dan kaki terlihat membiru. Napasnya sering sesak ditambah dengan batuk. Hari demi hari kondisinya terlihat semakin memburuk.
Sampai suatu hari tubuh Hafizh mengalami demam tinggi, ia sulit makan dan tidak mau disusui oleh ibunya. Orang tua Hafizh membawanya berobat ke salah satu rumah sakit di Kota Klaten, Jawa Tengah. Pemeriksaan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) menunjukkan Hafizh mengalami dehidrasi dengan saturasi oksigen di bawah normal. Dokter mengharuskan Hafizh dirawat di rumah sakit.

(Hafizh Idap Kelainan Jantung)
Pemeriksaan lanjutan dilakukan untuk memastikan penyebab Hafizh sering sakit dan mengalami keterlambatan tumbuh kembang. Diganosis dokter mengatakan terdapat masalah pada jantung Hafizh. Katub pada bilik kanan jantung— yang berfungsi mengalirkan darah bersih dan membawa oksigen menuju paru-paru—mengalami penyempitan. Ini menyebabkan darah bersih tidak dapat mengalir normal dari jantung ke paru-paru. Akibatnya darah bersih itu berbalik ke jantung dan tercampur dengan darah kotor, sehingga jantung bayi mungil itu mengalami pembengkakan.
Kondisi Hafizh semakin kritis, harus segera ditangani secara intensif untuk mencegah terjadinya keadaan yang lebih parah. Setiap terjadi perburukan, keselamatan nyawa Hafizh terancam. Berhubung rumah sakit setempat tidak memiliki fasilitas dan tenaga medis yang dapat menangani anak dengan gangguan jantung, maka Hafizh dirujuk ke RSUP dr. Sardjito Yogyakarta guna mendapatkan tindakan lebih baik.
Di RSUP dr. Sardjito, Hafizh dirawat di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU). Dokter memutuskan untuk segera dilakukan operasi kateterisasi jantung. Menjelang jadwal operasi, Hafizh harus terus dalam dalam pemantauan dokter sehingga tidak diperkenankan keluar dari rumah sakit.
Orang tua Hafizh tidak tahu kapan buah hatinya bisa dibawa pulang. Mereka kini kebingungan untuk membiayai pengobatan anaknya. Rawat inap di rumah sakit dan tindakan operasi jantung tentu membutuhkan biaya yang sangat sangat besar. Sang ayah selama ini bekerja sebagai pegawai di salah satu yayasan hanya memiliki sedikit tabungan, yang sudah pula terkuras. Kini, tabungan yang tersisa tidak cukup lagi menopang tindakan pengobatan berikutnya yang mahal, ditambah dengan upaya pemulihan pasca operasi nanti yang akan berlangsung panjang. Saat ini mereka belum bisa memanfaatkan fasilitas kesehatan dari pemerintah karena belum terdaftar sebagai anggota BPJS Kesehatan.
Bayi mungil Hafizh beserta orang tuanya sedang membutuhkan pertolongan. Badan Wakaf Al Quran (BWA) terpanggil untuk membantu. Melalui program Sedekah Kemanusiaan, BWA mengajak para donatur untuk bersama-sama menggalang dana guna membiayai pengobatan Hafizh, agar seluruh tindakan medis dan tindakan pendukung yang diperlukan untuk menyembuhkan Hafizh dapat terlaksana dengan baik.
Semoga Allah SWT membukakan jalan kesembuhan bagi Hafizh, dan semoga pula Allah SWT membalas kebaikan para donatur dengan curahan rahmat dan kasih sayang yang berlipat ganda.
Sedekah yang Diperlukan:
Rp.82.300.000
Mitra Lapangan:
Wahyu Kelana
#BWA #InovasiWakaf #SK #SedekahKemanusiaan