Rumah Tua Nyaris Ambruk, Menunggu Bantuan Dana untuk Renovasi
Rumah panggung itu berada persis di pinggiran Sungai Ogan, yang merupakan anak Sungai Musi di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Kakek Nawawi bersama keluarganya sudah menetap di rumah itu selama 57 tahun. Dulu rumah itu penuh dengan keceriaan, tapi kini suasananya berbalik diliputi kecemasan.
Keseluruhan bangunan rumah yang berbahan kayu mulai lapuk dimakan usia. Pondasi-pondasi rumah mulai keropos, bahkan beberapa bagian sudah hilang, mengakibatkan tiang-tiang penyangga rumah tidak lagi menancap sempurna. Rumah pun terlihat miring, seperti hendak roboh.

(Rumah Nawawi Nyaris Roboh)
Nawawi dan cucunya Haris (27 tahun) mencoba mengakali bagian-bagian keropos dengan menambahkan tiang penyangga. Tapi kondisi belum sepenuhnya aman. Tetap ada risiko rumah bisa ambruk setiap saat. Apalagi bila datang hujan lebat dan angin kencang, penghuni merasa lebih aman bertahan di luar dari pada berdiam di dalam rumah, saking takut rumah ambruk tiba-tiba.
Rasa was-was juga menyelimuti warga sekitar dan menyarankan agar bangunan rumah Nawawi diruntuhkan saja agar orang-orang di sekitar aman dari bahaya. Warga khawatir rumah Nawawi bisa saja roboh di malam hari saat semua orang sedang tidur. Ini dapat mencelakakan Nawawi sekeluarga dan bisa pula membahayakan para tetangga, karena tempat tinggal mereka pun berisiko tertiban runtuhan rumah.

(Bapak Nawawi)
Sebetulnya Nawawi bersama anak dan cucunya sudah berupaya memperbaiki kondisi rumah mereka. Tetapi keterbatasan dana membuat perbaikan hanya bisa dilakukan seadanya. Dan meski sadar bangunan yang miring harus dirobohkan agar tidak membahayakan keluarga dan tetangga, mereka tidak bisa melakukannya lantaran tidak ada uang untuk membiayai upah pekerja bangunan.
Dulu pihak desa pernah memberikan bantuan material, namun jumlahnya tidak mencukupi dan hanya bisa digunakan untuk memperbaiki bagian belakang rumah. Untuk membayar upah tukang, Nawawi terpaksa meminjam uang pada sanak saudara.

(Kondisi Rumah Nyaris Roboh Hanya Ditopang Kayu/Bambu Seadanya)
Sungguh, tidak ada uang yang bisa disisihkan untuk memperbaiki rumah. Untuk sehari-hari, kehidupan keluarga ditopang dari penghasilan anak Nawawi yang bekerja sebagai buruh pabrik. Gajinya tidak seberapa, tidak jarang malah kurang dari yang dibutuhkan.
Badan Wakaf Al Quran (BWA) merasa terpanggil membantu membayai renovasi rumah Keluarga Nawawi. Melalui program Sedekah Kemanusiaan BWA mengajak para donatur bersama-sama berpartisipasi memperbaiki kondisi rumah tua yang sudah lapuk itu, sehingga kembali dapat dihuni dengan aman dan nyaman.
Harapannya, semoga Nawawi dan keluarganya mendapatkan tempat tinggal yang layak. Dan semoga Allah SWT membalasi kebaikan para donatur dengan curahan rahmat dan kasih sayang-Nya.
Nilai Sedekah yang Dibutuhkan:
Rp.73.571.000
Mitra Lapangan:
Aris
#BWA #InovasiWakaf #SedekahKemanusiaan #SK