Jesicca, Gadis 13 Tahun Berjuang Melawan Penyakit Autoimun
Tubuh Jesicca (13 tahun) seketika tak bisa digerakan paska ia selesai berenang dengan teman-temanya. Jesicca mengeluh nyeri pada pundak hingga pinggang, bagian belakang tubuhnya menjdi kebas/mati rasa, sepanjang malam Jesicca merasakan sakit yang begitu meyiksa, dan ia pun hanya bisa berbaring lemah diatas tempat tidurnya.
Mendapati hal ini kedu orang tua segera membawa putrinya ke salah satu rumah sakit Swasta yang ada di Tangerang Selatan. Dokter memvonis jika Jesicca mengidap penyakit autoimun (Sindrom Guillain-Barré), yang merupakan salah satu penyakit langka yang menyerang sistem saraf.

(Jesicca Idap Penyakit Autoimun)
Hampir tiga jam menjalani perawatan di rumah sakit, kondisi Jesicca kian memburuk, kelumpuhan yang diderita hampir merusak sistem pernafasan. “jika tidak segera ditopang dengan alat bantu pernafasan berupa ventilator, Jesicca akan mengalami gagal bernafas,” ujar dokter yang ada di rumah sakit. Dokter pun segera merujuk Jesicca ke RS Harapan Kita, Jakarta, guna mendapat penanganan yang lebih baik.
Tiga bulan Jesicca dirawat di RS Harapan Kita, selama itu pula selang ventilator selalu terpasang di tubuhnya. Namun, dokter memberitahu kepada kedua orang tua Jesicca jika putrinya terlalu lama menggunakan ventilator akan berdampak buruk pada saluran pernafasan, karena dapat menimbulkan infeksi.
Dokter menyarankan agar Jesicca segera dilakukan tindakan Trakeostomi yakni pembedahan untuk membuat suatu lubang di bagian leher (anterior trakea) agar mudah ketika bernafas dan mengurangi ketergantungan menggunakan ventilator.
Dua tahun waktu berjalan penyakit autoimun yang diderita Jesicca naik tingkat menjadi CIDP (chronic inflammatory demyelinating polyneuropathy). mendapati hal ini kedua orang tua Jesicca khawatir akan kondisi putrinya, namun mereka tetap berusaha sebaik mungkin memberi usaha terbaik untuk pengobatan Jesicca.
Setiap enam bulan sekali kedua orang tua Jesicca rutin membawanya ke rumah sakit untuk menjalani fisioterapi dan pemeriksaan lanjutan. Perlahan kondisi Jesicca perlahan sedikit membaik, meski ia masih terbaring lemah diatas tempat tidurnya, akan tetapi sedikit demi sedikit sistem syaraf pada tubuhnya mulai bisa merasakan sentuhan meski sedikit terlambat.
Dokter menyampaikan jika Jesicca bisa sembuh total apabila ia rutin menjalani terapi obat dan fisioterapi, ditambah dengan semangat untuk sembuh yang tinggi. Akan tetapi kedua orang tua Jesicca cukup kewalahan untuk mencukupi biaya pengobatan putrinya. Pasalnya banyak obat-obatan yang tidak tecakup BPJS karena masuk kedalam kategori obat-obatan paten.
Selain biaya obat-obatan yang cukup mahal, orang tua Jasika terus memutar akal untuk memenuhi kebutuhan Jesicca berupa biaya transportasi ke rumah sakit dan pembelian popok dewasa.
Kini Jesicca tinggal dirumah kontrakan yang bertempat di Kelurahan Pondok Bahar, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang. Untuk memenuhi kebutuhan Sang Ayah kerja serabutan sebagai sopir taxi online dengan penghasilan yang tak tentu, terlebih penghasilan harus dipotong untuk menyetor kepada si pemilik mobil.
Sang Ayah berusaha dengan semaksimal mungkin demi kesembuhan Jesicca, karena ia teringat betul akan cita-cita putrinya untuk menjadi guru atau pun dokter, “aku ingin jadi guru pak, kalo ngga jadi dokter jika besar nanti,” ucap Jesicca sebelum ia sakit yang disampaikan sang Ayah.
Untuk mewujudkan cita-cita mulia Jesicca dan membantu meringankan beban sang Ayah. Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) mengajak kaum Muslimin bersedekah melalui Program Sedekah Kemanusiaan (SK). Semoga kita semua mendapat pahala berlimpah dari Allah SWT karena telah membantu sesama. Aamiin.
Sedekah Yang Diperlukan:
Rp.94.000.000
Partner Lapangan:
Wahyu
#BWA #SedekahKemanusiaan #SK