Mengidap Thalasemia, Suharni Mesti Segera Mendapatkan Transfusi Darah
Suharni (41 tahun) pria paruh baya yang sedang berjuang menjalani hari-hari dengan penyakit thalasemia (kelainan darah bawaan dari orang tua) sejak kecil. Ketika masih duduk dibangku kelas dua sekolah dasar tepatnya tahun 2007, Suharni divonis dokter mengidap thalasemia, “Dulu tahunya hanya sakit anemia saja,” ungkap Suharni.
Ketika kondisi tubuhnya menurun, wajah menjadi pucat, tubuh lemas, dan sulit untuk melakukan aktivitas sebagaimana biasa. “Kadang jalan baru beberapa langkah, langsung capek nafas juga ngos-ngosan,” ujarnya.

(Suharni, Idap Thalasemia)
Menurutnya, itu menandakan hemoglobin (HB) dalam darah sudah berkurang banyak, hal ini mengharuskannya untuk transfusi darah di rumah sakit.
Pandemi Covid-19 kian memperparah dirinya untuk kembali melakukan transfusi darah, bukan tanpa sebab hal ini dikarenakan ia khawatir akan terpapar corona pada saat transfusi darah.
Di awal Januari 2021, ia kembali drop. Pihak keluarga mencoba mengobati dengan obat-obatan yang ada, ditambah dengan obat-obatan herbal. “Alhamdulillah, sedikit membaik,” ujar Suharni.
Ia juga mengatakan untuk kesembuhan secara total akan sangat sulit, karena dokter memberitahu bahwa sel-sel dalam darah yang ada pada Suharni telah rusak. Cara terbaik yang harus dilakukan Suharni harus rutin menjalani transfusi darah.
Terhitung sudah satu tahun lebih Suharni tidak melanjutkan transfusi darah, selain pandemi ia juga kesulitan untuk menebus obat-obatan yang tidak sepenuhnya tercakup KIS.
Kini warga Desa Sukorejo Kulon, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur merasa sulit untuk mencukupi biaya transfusi darah di rumah sakit, selama pandemi ia sama sekali tidak bekerja, sekalipun bekerja ia tidak bisa melakukan aktivitas yang berat.
Demi mencukupi kebutuhan sehari-hari ia bekerja serabutan menyesuaikan kondisi tubuhnya. Untuk berobat terkadang ia meminta bantuan kepada saudara. Namun karena kondisinya semakin melemas, ia bertekad untuk transfusi darah lagi ke rumah sakit. Sayangnya, ia tak memiliki uang, saudaranya pun tak dapat berbuat banyak.
Untuk mengurangi beban Suharni, Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) mengajak kaum Muslim bersedekah melalui Program Sedekah Kemanusiaan (SK) sehingga ia dapat segera menjalani transfusi darah dan juga memiliki sedikit uang untuk keperluan sehari-hari kedepannya.
Semoga kita semua mendapat pahala berlimpah dari Allah SWT karena telah membantu sesama. Aamiin.[]
Sedekah yang Diperlukan:
Rp.47.138.000
Mitra Lapangan:
Wahyu
#BWA #SedekahKemanusiaan #SK