Mengidap Tuberkulosis Selaput Otak, Berbulan-bulan Faizah Tak Sadarkan Diri
Keseharian Faizah Qotrun Nada (9 bulan) hanyalah tidur/tak sadarkan diri. Namun dengan penuh kasih sayang, kedua orang tua dan kakaknya meyentuh dan mengajaknya berkomunikasi. Bayi tersebut tetap saja tidur.
Sesekali Faizah mengeluarkan air mata ketika keluarga yang setia menemaninya itu berdoa. Tentu saja keluarga sangat senang melihat respons tersebut. Mereka sangat berharap itu merupakan awal positif untuk kesembuhannya.
“Harapan saya, bisa lebih baik lagi walaupun ketika saya tahu ketika anak saya divonis hanya 20 persen untuk bisa kembali pulih seperti biasa karena sampai saat ini saja belum sadar-sadar,” ujar Junaedi (36 tahun), ayahnya Faizah.

(Elawati dan Putrinya, Faizah)
Sejak usianya 5 bulan, Faizah divonis dokter mengidap meningitis Tb (penyakit tuberkulosis yang menyerang selaput otak).
Masalah bermula tatkala Faizah berusia 3 bulan (10 Oktober 2021) terjatuh dari tempat tidur dan menangis. Setelah diperiksakan, dokter klinik menyatakan tidak apa-apa, hanya sedikit kebentur di kepalanya sehingga bayi tersebut menangis seharian.
Sejak saat itu, bayi yang biasanya aktif bergerak menjadi pendiam dan hanya tidur saja.
Karena tak lazim, terus menerus tidur, kedua orang tuanya merasakan ada yang tak beres. Maka sang buah hati pun dibawa ke rumah sakit. Dokter merekomendasikan agar Faizah di-CT scan. Junaedi pun segera meminjam uang untuk menutupi biayanya.
Mereka terkejut ternyata vonis dokter dari hasil CT scan menyebut Faizah mengalami penyakit yang sangat serius tersebut.
Selain kaget mendapatkan kondisi anaknya seperti itu, lelaki yang mengontrak tempat tinggal di Jalan Mahoni, Kayu Putih, Jakarta Timur, tersebut juga bingung bagaimana menutupi utang biaya CT scan dan biaya kontrol rutin anaknya. Maklumlah penghasilan Juaedi sebagai pedagang soto mi keliling di dekat kampus di Jakarta Timur penghasilannya hanya Rp50 ribu sampai Rp80 ribu per hari.
Untuk mengurangi beban keluarga Junaedi, BWA mengajak kaum Muslim menyalurkan zakat harta melalui program Zakat Peer to Peer (ZPP) sehingga utang berobat Faizah tertutupi dan ada uang untuk biaya kontrol penyakitnya. Selain itu, tentu saja kewajiban zakat para muzaki (penunai zakat) tertunaikan.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan para muzaki dengan balasan kebaikan yang berlipat ganda. Aamiin.[]
Nilai Zakat Harta yang Diperlukan :
Rp.32.500.000
Mitra Lapangan:
Ridzky Maulana
#BWA #InovasiWakaf #ZPP #ZakatPeertoPeer #100% Mustahik