Syakila Balita Lucu yang Butuh Bola Mata Palsu
Ujian hidup yang harus dilalui Syakila (3 tahun) begitu berat, Syakila mengidap kanker mata (Retinoblastoma) yang membuat mata sebelah kiri tak lagi bisa digunakan, karena terjadi pembengkakan. Kondisi mata Syakila semakin memburuk, kini pembengkakan terus bertambah besar dan ia sering merasa nyeri yang terasa amat sangat jika tak sengaja tersenggol dan tersentuh.
Kejadian bermula pada awal Januari 2021, bola mata Syakila memutih dan menutupi keseluruhan bagian matanya. Mendapati hal ini, Willi (30 tahun) ayah Syakila membawanya ke salah satu rumah sakit mata yang ada di kota Medan. Pada diagnose awal dokter memberitahu jika Sykila menderita penyakit retinoblastoma, dan menganjurkan agar segera diambil tindakan operasi. Namun, keluarga menolak karena tidak ada biaya untuk operasi.

(Syakila Idap Penyakit Retinoblastoma)
Kondisi mata Syakila semakin parah sebab mini perawatan, pertengaan Maret 2021 mata Syakira semakin membesar dan membentuk benjolan. Beberapa rumah sakit di kota medan belum bisa menangani kondisi yang dihadapi Syakila, karena perlengkapan medis yang belum memadai. Hingga akhirnya Syakila di rujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta guna mendapat tindakan yang lebih baik.
Setiap dua pekan sekali Syakila menjalani kemoterapi dan pemeriksaan di RSCM, diagnosa dokter juga sama, Syakila mengidap kanker mata (retinoblastoma). “jika dirasa sedikit mengempis dan memar berkurang, Syakila bisa diambil tindakan operasi pengangkatan bola mata,” tutur Willi.
Tindakan operasi harus diambil agar penyakit tidak menyebar ke bagian mata yang lain, hal ini pun membuat Syakila harus kehilangan salah satu bola matanya. Selama menjalani perawatan di Jakarta Syakila didampingi sang Ayah dan bibinya. Selama di Jakarta ayah Syakila tak memiliki pekerjaan. Untuk memenuhi kebutuhan ia hanya mengharapkan kiriman uang dari keluarganya di kampung.
Kebutuhan seperti popok, susu khusus medis, obat-obatan, dan biaya transportasi ke RS terasa begitu membebani sang ayah, apalagi biaya pembelian bola mata palsu yang dirasa sangat mahal dan harus ia siapkan paska operasi pengangkatan bola mata selesai dilakukan. Alhamdulillah untuk tempat tinggal sang ayah tidak begitu terbebani, karena mendapat rumah singgah pasien yang tidak dipungut biaya, berlokasi di Kampung Rambutan, Jakarta Timur.
Untuk mengurangi beban keluarga Willi, melalui Program Sedekah Kemanusiaan (SK), Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) mengajak kaum Muslimin berinfak. Sehingga Syakila bisa memakai bola mata palsu serta keperluan sehari-harnya terpenuhi dan kita semua mendapatkan pahala yang berlimpah dari Allah SWT karena telah membantu sesama. Aamiin.
Sedekah yang Diperlukan:
Rp.38.500.000
Mitra Lapangan:
Wahyu
#BWA #SedekahKemanusiaan #SK