Tak Terbayang Mencari Tambahan untuk Bayar Utang, Iwan Resah
Berbagai harga kebutuhan pokok terus beranjak naik namun tak dibarengi peningkatan penghasilan membuat Iwan Friady (35 tahun) semakin kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain harus menafkahi keluarga inti, anak ketiga dari delapan bersaudara ini kerap menjadi tulang punggung untuk menafkahi adik-adiknya juga.
Maklumlah upahnya sebagai buruh harian di usaha dagang (UD) penjualan daging hanya Rp80 ribu -Rp100 ribu per hari. Bila dia tak bekerja karena sakit atau hal lain yang tak bisa ditinggalkan, otomatis tak mendapatkan upah. Namun keperluan sehari-hari tak berhenti malah tak jarang bertambah, untuk berobat atau lainnya.

(Iwan, 35 tahun)
Apalagi ayahnya yang sudah berusia 74 tahun tak memungkinkan untuk mencari nafkah. Sedangkan kedua kakaknya juga bernasib serupa dengan Iwan, berpenghasilan minim dan harus menghidupi pula anak istrinya masing-masing.
Tak ayal lagi, lelaki yang tinggal di Jalan Melati, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur tersebut kerap menunggak bayar kontrakan rumah. Serta berutang sana-sini bila sudah tak tahan dengan omelan pemilik rumah yang datang menagih. Juga tak jarang berutang untuk menutupi biaya keperluan sehari-hari.
Walhasil Iwan sering merasa resah dan gelisah lantaran tak terbayang bagaimana caranya menutupi utang-utangnya dan memenuhi biaya kehidupan sehari-hari yang terus merangkak naik.
Untuk mengurangi beban Iwan, BWA mengajak kaum Muslim menyalurkan zakat harta melalui program Zakat Peer to Peer (ZPP) sehingga ia bisa melunasi utang-utangnya dan mencukupi kebutuhan sehari-hari. Selain itu, tentu saja kewajiban zakat para muzaki (penunai zakat) tertunaikan.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan para muzaki dengan balasan kebaikan yang berlipat ganda. Aamiin.[]
Nilai Zakat yang Diperlukan:
Rp.32.100.000
Mitra Lapangan:
Ridzky Maulana
#BWA #InovasiWakaf #ZPP #ZakatPeertoPeer