Ustadz Allan Kerap Kebingungan saat Waktunya Bayar Kontrakan
Keadaan ekonomi Ustadz Romeo Allan Sumardi (42 tahun) saat ini tengah krisis. Untuk biaya makan sehari-hari diri, istri dan kedua anaknya, lelaki lulusan pesantren tersebut hanya mengandalkan infaq ala kadarnya dari murid-murid yang belajar tahsin dan tajwid kepadanya.
Istrinya, Ustadzah Rosmita (38 tahun), yang juga sama-sama lulusan dari pondok pesantren, membantu suaminya dengan mengajar di salah satu majelis ilmu dan tahfidz di Cibubur, Jakarta Timur. Namun, penghasilannya juga tak seberapa.
Makanya, bila waktunya untuk membayar kontrakan rumah yang ditinggalinya di Jalan H Nirin Kasin, Cibubur, Jakarta Timur Ustadz Allan dan istri pun kerap kebingungan, akhirnya meminjam uang ke sana kemari pun menjadi andalan.

(Ustadz Allan dan Istrinya, Ustadzah Rosmita)
Dulu, setamat pesantren pada 2010, Ustadz Allan menjadi penjaga keamanan (security) di salah satu pasar swalayan di Jakarta dengan penghasilan sesuai UMR, sehingga tak pusing memikirkan biaya kontrakan rumah. Namun, pada 2017 ia di-PHK lantaran pasar swalayan tersebut gulung tikar.
Untung saja, setelah itu ia mendapat amanah untuk menjaga tanah wakaf dengan fasilitas tinggal gratis di rumah tanah wakaf tersebut. Sedangkan untuk makan sehari-hari, Ustadz Allan dipersilakan mencari nafkah sendiri. Maka, ia pun mengajarkan ilmu yang didapat dari pondok dengan bayaran sukarela. Tentu saja penghasilannya jauh dari kata cukup.
Makanya, ketika dapat tawaran dari salah seorang Ustadz untuk jadi admin di salah satu rumah Qur’an dengan penghasilan Rp1,5 juta sebulan, Ustadz Allan senang sekali, apalagi mendapatkan fasilitas tinggal di rumah Qur’an.
Akan tetapi istrinya khawatir bagaimana bila tidak ada perpanjangan kontrak, mengingat kontrak kerjanya yang hanya dua bulan. Lantaran memang tempat untuk rumah Qur’an itu adalah rumah kontrakan yang dikelola untuk mengajar Al-Qur’an. Namun kekhawatirannya ditepis begitu saja dan menuruti suami ke tempat yang baru.
Nah, benar saja, ketika kontrak rumah Qur’an sudah habis, tidak diperpanjang, Ustadz Allan pun kebingungan. Kembali ke tempat sebelumnya sudah tidak bisa, karena posisinya sudah ada yang menggantikan. Akhirnya Ustadz Allan dan keluarga terlantar bingung harus mau ke mana, sebelum akhirnya mengontrak rumah di Jalan Haji Nirin Kasin tersebut.
Ustadz Allan dan istrinya, sangat berharap keadaannya bisa lebih baik lagi sehingga tak bingung lagi memikirkan biaya kontrakan rumah. “Kalaupun ada orang yang punya memberikan tempat tinggal rumah dan mau diwakafkan saya dan istri siap akan kelola itu untuk jadi rumah Qur’an karena memang kita juga sudah berpengalaman untuk itu,” ujarnya sembari menceritakan bahwa istrinya pada 2006-2012 pernah mengajar di Sunter, Jakarta, dengan penghasilan Rp400 ribu sebulan.
Untuk mengurangi beban keluarga Ustadz Allan, BWA mengajak kaum Muslim menyalurkan zakat harta melalui program Zakat Peer to Peer (ZPP) sehingga ia bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membayar kontrakannya untuk beberapa bulan ke depan. Selain itu, tentu saja kewajiban zakat para muzaki (penunai zakat) tertunaikan.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan para muzaki dengan balasan kebaikan yang berlipat ganda. Aamiin.[]
Nilai Zakat Harta yang Diperlukan:
Rp.17.100.000
Mitra Lapangan:
Ridzky Maulana
#BWA #InovasiWakaf #ZPP #ZakatPeertoPeer