Jantung Bocor 5 mm, Dzikri Harus Dioperasi
Ketika usianya baru berjalan satu setengah tahun, Dzikri Ahmad Mubarok (9 tahun) sering sakit-sakitan, daya tahan tubuh sering menurun, demam tinggi, dan sering mengalami gangguan pada pencernaan.
Susi Wahyuni (45 tahun, Ibu) membawanya ke salah satu klinik yang ada di dekat rumah mereka di Desa Panglayungan, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Dokter di klinik melihat ada keanehan pada detak jantung Dzikri, irama jantung tidak stabil. Sepekan kemudian, Dzikri kembali dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung guna mendapati penanganan yang jauh lebih baik.

(Dzikri Idap Kebocoran Jantung)
Sekali dalam sebulan, Dzkiri menjalani kontrol rutin hingga usianya memasuki empat tahun. Setelah menjalani pemeriksaan yang menyeluruh, dokter menyimpulkan Dzikri mengalami kebocoran jantung sebesar 5 mm, yang masuk ke dalam jenis kebocoran jantung (vertricular septal defect/VSD).
Ketika itu bertepatan dengan awal pandemi, penghasilan kedua orang tua Dzikri mengalami penurunan yang mengakibatkan pengobatan dan perawatannya terhenti. Dzikri pun akhirnya diterapi dengan pengobatan herbal. “Dua tahun minim kontrol ke rumah sakit, kami memilih untuk beralih ke pengobatan herbal,” ujar Susi.
Fisik Dzikri sangat lemah dan tak boleh sampai merasa lelah. “Jika terlalu lelah, Dzikri selalu mengeluh dan tubuh lemas, jika tidur nafas terdengar tidak teratur,” sambung Susi.
Akhir September 2021, Dzikri kembali menjalani pengobatan. Ia pun dirujuk ke RSCM Jakarta.
Selama menjalani perawatan di Jakarta, Dzikri ditemani sang ibu tinggal di rumah singgah khusus pasien, yang tidak dipungut biaya.
Kini Dzikri menunggu waktu untuk melakukan tindakan operasi besar pada jantungnya. Karena Dzikri merupakan anggota pasien BPJS untuk tindakan ia harus mengikuti antrean dengan pasien lain.

(Dzikri dan Keluarganya)
Selama menunggu waktu untuk operasi, Susi cukup kebingungan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penghasilan yang didapat dari Abdul Haris (37 tahun, Ayah) yang bekerja di toko bangunan tidak seberapa, untuk biaya hidup sehari-hari saja terkadang masih kurang.
Kebutuhan nutrisi dan gizi begitu amat diperlukan Dzikri selama menunggu operasi, terutama kebutuhan susu. Begitu pula nanti pasca menjalani operasi bedah jantung, ia masih diharuskan menetap di Jakarta karena masih ada tindakan lanjutan di RSCM.
Untuk mengurangi beban keluarga Abdul Haris, Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) mengajak kaum Muslim bersedekah melalui program Sedekah Kemanusiaan (SK) sehingga kebutuhan nutrisi Dzikri selama di rumah singgah menunggu operasi, dan pasca-operasi dapat terpenuhi.
Semoga kita semua mendapat pahala berlimpah dari Allah SWT karena telah membantu sesama. Aamiin.[]
Sedekah yang Diperlukan:
Rp.41.538.500
Mitra Lapangan:
Wahyudi
#BWA #InovasiWakaf #SK #SedekahKemanusiaan