Nurliswianti Kebingungan Menutupi Biaya Berobat Suami dan Sekolah Anak
Mau tidak mau Nurliswianti (39 tahun) menjadi tulang punggung keluarga menggantikan suaminya, Aep Hidayat (45 tahun), yang hampir dua tahun ini tak bisa bekerja karena sakit. Barulah dua bulan lalu diperiksakan dan terdeteksi sakit hormon tiroid.
Sang Suami sempat lumpuh di bulan Juni tahun lalu akibat penyakit ini. Berat badannya pun sempat turun secara signifikan. Nurlis menggantikan suami untuk mencari nafkah dengan cara mengojek, jual masakan, dan mengajar ngaji tahfidz qur’an.
Meski banyak yang dikerjakan, namun penghasilannya tetap saja minim sehingga hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. “Sedangkan untuk membayarkan sekolah anak-anak di pesantren di daerah Cikampek terkadang kurang,” ungkap Nurlis.

(Nurliswianti dan Suaminya, Aep Hidayat)
Ia mengaku sejak dulu sudah tahu adanya Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA), karena teman-teman dalam kondisi kesulitan secara ekonomi juga pernah mengajukan. “Akan tetapi karena saya berpikir apakah saya layak untuk dibantu sedangkan saya melihat masih banyak yang lebih sulit dari pada saya dan keluarga,” ujar warga Rawa Badak, Koja, Jakarta Utara.
Namun, semenjak suami butuh pengobatan dalam waktu yang jangka panjang, ia merasa kesulitan untuk mencukupi kebutuhan biaya pengobatan. “Karena penghasilan saya sekarang cukup untuk kebutuhan hidup sehari-hari saja,” ungkapnya.
Untuk mengurangi beban keluarga Aep Hidayat, BWA mengajak kaum Muslim menyalurkan zakat harta melalui program Zakat Peer to Peer (ZPP) sehingga biaya pengobatan Aep dan biaya pendidikan anak-anaknya dapat ditutupi. Selain itu, tentu saja kewajiban zakat para muzaki (penunai zakat) tertunaikan.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan para muzaki dengan balasan kebaikan yang berlipat ganda. Aamiin.[]
Nilai Zakat Harta yang Diperlukan:
Rp.15.000.000
Mitra Lapangan:
Ridzky Maulana
#BWA #InovasiWakaf #ZPP #ZakatPeertoPeer #100% Mustahik