Ada Kelainan pada Jantung, Tubuh Reza Membiru
Sejak lahir tubuh mungil Muhammad Reza sudah terlihat ada tanda-tanda keanehan, tubuhnya membiru. Awal kelahirannya, Reza tampak normal, barulah sepekan setelah kelahiran tanda-tanda membiru itu muncul.
Orang tua Reza sangat khawatir mendapati hal ini. Mereka segera membawanya ke dokter anak yang ada di daerahnya. Setelah memeriksa kondisi Reza, dokter menyimpulkan jantung Reza memiliki kelainan. Hal ini dilihat dari irama denyut jantung yang tidak wajar dan tubuh membiru, terutama pada bagian kuku.
Dokter anak di klinik tersebut segera membuat surat rujukan agar Reza segera mendapat tindakan yang lebih baik lagi di RSUD Sutomo, Surabaya, Jawa Timur.

(Reza Idap Kelainan Jantung)
Setelah menjalani perawatan, dokter memvonis Reza mengalami kelainan jantung dengan istilah ToF (tetralogy of fallot). Penyakit jantung jenis ini memengaruhi struktur jantung, sehingga darah yang dipompa keluar dari jantung mengandung kadar oksigen yang rendah, hal ini yang menjadikan tubuh Reza terlihat membiru.
Kedua orang tua Reza semakin cemas dan khawatir mendapati diagnosa dokter seperti ini, ditambah lagi dokter menmberitahu jika kesempatan hidup anak dengan penyakit jantung bawaan seperti ini hanya 50:50. Di tengah kepasrahan kepada Allah SWT menghadapi musibah ini, kedua orang tua Reza terus berikhtiar untuk memberikan perawatan yang baik kepada putranya.
Meski jaraknya relatif jauh, sepekan tiga kali Reza kontrol rutin ke RSUD Sutomo dari rumahnya di Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi. Sayangnya, pihak rumah sakit tak jua mengambil tindakan operasi pada jantung putranya. Akhirnya, mereka memutuskan untuk merujuk kembali Reza ke rumah sakit yang ada di Kota Malang, Jawa Timur.
Setelah beberapa pekan menjalani perawatan, akhirnya Reza bisa menjalani operasi kateter. Pasca tindakan ini, pihak rumah sakit merujuk Reza ke Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSUPNCM/RSCM) Jakarta. Selama menjalani pengobatan dan perawatan di RSCM, keluarga Reza menumpang di rumah saudaranya yang berlokasi di Tambun, Bekasi, Jawa Barat.
Tujuh kali dalam sebulan Reza kontrol di RSCM. “Jika kondisi putra saya fit biasanya naik bus kota, tapi jika kondisi Reza drop saya tidak berani mambawa Reza naik bus, kami lebih memilih naik taksi daring, meski harganya cukup mahal,” ujar ibunya Reza.
Kini mereka masih menunggu untuk operasi besar pada jantung Reza. Namun mereka belum tahu kapan operasi itu dapat dilakukan, sebab Reza terdaftar sebagai pasien BPJS yang harus mengikuti antrean dan menunggu kondisi yang benar-benar baik untuk menjalani tindakan operasi.
Selama menemani Reza di Bekasi, ayahnya Reza bekerja sebagai buruh kasar harian. Upah yang didapat baru mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari. Kedua orang tua Reza kerap meminjam kepada saudara untuk ongkos kontrol Reza di RSCM.
Untuk mengurangi beban orang tuanya Reza, Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) mengajak kaum Muslim bersedekah melalui program Sedekah Kemanusiaan (SK) sehingga kebutuhan biaya transportasi berobatnya Reza bisa dipenuhi.
Semoga kita semua mendapat pahala berlimpah dari Allah SWT karena telah membantu sesama. Aamiin.[]
Sedekah yang Diperlukan:
Rp.35.138.000
Mitra Lapangan:
Wahyudi
#BWA #InovasiWakaf #SK #SedekahKemanusiaan