Bantu Dwi, Anak Penderita Hidrosefalus dan Epilepsi
Ketika itu Arya Dwi Khairul Nizam baru berusia 1,5 bulan, belum lama mengecap hawa dunia. Entah bagaimana mulanya, tiba-tiba bayi mungil ini mengalami kejang-kejang, dan kejadian ini sering berulang. Dokter mengatakan Dwi mengalami perdarahan pada otak, dan didiagnosa mengidap epilepsi.
Hingga berusia 10 tahun, Dwi masih sering kejang-kejang. Lalu pada tahun 2020, kondisi tubuhnya drop. Dwi dilarikan ke Rumah Sakit Fatmawati Jakarta untuk mendapatkan perawatan intensif. Serangkaian pemeriksaan menyimpulkan bocah laki-laki ini menginap hidrosefalus atau penyakit penumpukan cairan di rongga otak.
Betapa terenyuh dan sedih hati kedua orang tua Dwi melihat kondisi anak kesayangannya. Epilepsi yang disandang sejak bayi belum lagi sembuh, kini bertambah penyakit baru yang cukup berat.

(Dwi Idap Hidrosefalus dan Epilepsi)
Dokter pun menyarankan segera dilakukan tindakan medis. Pada November 2020, Dwi menjalani operasi pemasangan verticuloperitoneal (VP) shunt, yakni operasi pemasangan selang yang menghubungkan otak dengan rongga perut. Melalui selang ini dapat dikeluarkan cairan otak yang berlebih di kepala Dwi, supaya kepalanya tidak semakin membesar.
Setahun setelah operasi pemasangan selang VP Shunt, kondisi Dwi kembali menurun. Ini disebabkan selang yang terpasang di tubuh Dwi kurang berfungsi dan harus diganti. Karenanya, pada Februari 2022 Dwi menjalani operasi pemasangan selang VP Shunt untuk kedua kalinya.
Orang tua Dwi bersyukur, sangat terbantu dengan adanya program BPJS Kesehatan yang meringankan biaya pengobatan Dwi. Tetapi tidak semua pengobatan ditanggung BPJS. Membeli obat-obat tertentu dan nutrisi khusus bagi Dwi, harus diupayakannya sendiri. Kini, Dwi pun harus rutin kontrol kesehatan ke rumah sakit, untuk memantau perkembangan cairan di kepala dan mengobati epilepsinya.
Ini tidak mudah bagi orang tua Dwi. Biaya berobat yang dibutuhkan tidak sedikit. Sementara mereka orang yang tak punya. Ayah Dwi berprofesi sebagai pengemudi ojek daring, dan ibunya fokus mengurusi urusan rumah tangga.
Ketiadaan biaya membuat jadwal berobat Dwi berobat menjadi tidak menentu. Kadang ketika punya uang mereka bisa membawa Dwi berobat ke rumah sakit seminggu sekali, tetapi kadang hanya bisa sekali dalam sebulan.
Badan Wakaf Al Quran (BWA) sangat prihatin dengan kondisi Dwi, dan ingin membantu Dwi mendapatkan pengobatan yang tepat, agar kondisinya membaik dan mengalami kemajuan.
Untuk itu, melalui Program Sedekah Kesehatan, BWA mengajak para donatur bersama-sama membantu biaya kebutuhan pengobatan Dwi. Semoga Allah SWT memberi jalan kesembuhan bagi Dwi dan ia dapat tumbuh dan berkembang sebagaimana anak-anak seusianya.
Teriring doa, semoga Allah SWT membalasi kebaikan donatur dengan curahan rahmat dan kasih sayangnya.
Sedekah yang Dibutuhkan:
Rp.60.308.000
Mitra Lapangan:
Wahyu
#BWA #InovasiWakaf #SK #SedekahKemanusiaan