Edi Bingung Lunasi Utang Biaya Operasi Almarhumah Istri
Cobaan benar-benar terasa berat dirasakan Agus Edi (45 tahun) ketika kaki kanannya mesti diamputasi hingga ke pangkal paha. Ditambah lagi istrinya, Siti Nurnaeni (51 tahun) harus pergi setelah berjuang melawan ujian penyakit tumor ganas.
Gejala awal terlihat pada perut Siti yang terlihat ada benjolan, tiga bulan kemudian benjolan semakin bertambah besar dan Siti segera mendapat tindakan di salah satu rumah sakit yang ada di Jakarta Timur. “Terlihat perut yang semakin membesar seperti orang hamil,” ujar Edi.
Melihat kondisi yang terus memburuk, membuat keluarga meminta ke pihak RS agar segera mendapat tindakan secara umum. Sebelumnya keluarga menggunakan BPJS untuk perawatan. Keluarga menjual aset tanah yang ada di desa agara Siti dapat segera mendapat tindakan.

(Kaki Palsu Agus Edi)
Namun, uang yang didapat dari menjual aset tanah tidak cukup. Edi kemudian mencari tambahan pinjaman utang kepada saudara dan tetangga untuk mencukupinya. Sempat menjalani tindakan operasi pengangkatan tumor dan berkomunikasi dengan keluarga melalui sambungan telepon genggam untuk memberikan kondisinya saat itu.
Tiga hari pasca operasi, kondisi Siti kembali menurun dan semakin menurun di hari-hari selanjutnya. Dokter di rumah sakit menyampaikan bahwa mereka telah memberikan pelayanan dan tindakan yang terbaik kepada Siti. Namun, kondisi Siti cukup sulit untuk tertangani sebab tumor yang diderita telah memasuki stadium empat. Nyawa Siti tak dapat tertolong sepekan pascaoperasi, tepatnya pada 28 April 2021.
Keterbatasan fisik yang dimiliki Edi membuatnya kesulitan untuk beraktivitas dan bekerja untuk melunasi utang kepada tetangga yang ia pinjami, terlebih kaki palsu yang ia miliki saat ini mulai mengalami kerusakan. Kaki kanan Edi harus diamputasi hingga pangkal paha akibat kecelakaan yang ia alami ketika masih bekerja menjadi petugas security di suatu perusahaan.

(Kondisi Kaki Palsu yang Sudah Rusak)
Kini warga Kelurahan Cipinang Muara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, hanya kerja serabutan dengan penghasilan yang tak tentu. Jangankan untuk mencicil hutangnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja terkadang masih kurang. Kondisi kaki palsu yang mulai ada kerusakan cukup membuatnya khawatir jika dikemudian hari benar-banar tak lagi dapat digunakan.
“Berkeinginan untuk memiliki kaki palsu baru, agar mudah beraktivitas, kondisi kaki palsu sudah rusak pada bagian bawah/telapak,” tutur Edi.
Untuk mengurangi Edi, Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) mengajak kaum Muslim bersedekah melalui program Sedekah Kemanusiaan (SK) untuk menutupi utang biaya berobat istrinya dan membeli kaki palsu baru.
Semoga kita semua mendapat pahala berlimpah dari Allah SWT karena telah membantu sesama. Aamiin.[]
Sedekah yang Diperlukan:
Rp.32.300.000
Mitra Lapangan:
Wahyu Kelana
#BWA #InovasiWakaf #SK #SedekahKemanusiaan