Lupus Saat Balita, Eko Lumpuh Sampai Dewasa
Di tengah keterbatasannya, Eko Wibowo (49 tahun) tak pernah mengeluh atas ketetapan Allah SWT bahwa dirinya harus menjalani hari-hari dengan kursi roda sebab menderita lupus ketika usianya masih balita.
Ketika usianya sekitar dua tahun, sempat mengalami demam tinggi, dan mendapat pengobatan melalui mantri (tenaga kesehatan lelaki). Dua hari kemudian, Eko mengalami keanehan, kedua kakinya tak lagi mampu menopang tubuhnya. “Kaki tak mampu menopang, seperti lemas,” ujarnya.

(Eko Wibowo, 49 tahun)
Semenjak itu, Eko harus ditopang tongkat untuk dapat berjalan. Hingga memasuki usia SMP, Eko tak lagi mampu berjalan dengan menggunakan tongkat, kedua kaki terasa semakin lemas. Ia pun harus beralih menggunakan kursi roda untuk beraktivitas sehari-hari.
Eko juga menambahkan, ketika kecil dirinya pernah merasa minder dan nyaris frustasi ketika melihat teman-teman seusianya bisa bermain. Memasuki masa remaja, ia tak lagi minder dan mulai bisa menerima keadaan.
Meski tak melanjutkan pendidikan ke tingkat SMA karena tidak ada biaya, Eko tak pantang menyerah untuk terus belajar. Ia memilih untuk kursus cukur rambut dan belajar pijat secara otodidak.
Berbekal kemampuan yang dipunyai, Eko memutuskan untuk mencari peruntungan di kota. Sebab ia berpendapat, jika menjual jasa terapi hanya di desa penghasilan yang didapat tidak seberapa, dan pelanggan tidak terlalu banyak.
Maka, per September 2021, lelaki asal Dukuh Waru, Kelurahan pagojengan, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Tegal mulai mengadu nasib di Bekasi. Di sana, ia mendapat tempat tinggal yang tidak memerlukan biaya sewa karena menempati rumah teman yang tidak ditempati. Meski begitu, ia harus siap jika sewaktu-waktu si pemilik rumah memintanya mengosongkan rumah.
Di rumah itu, Eko dan teman-temannya membuka usaha pijat dan cukur rambut. Eko menambahkan jika usaha yang ia jalani minim sekali mendapat pelanggan. Karena, kebanyakan pelanggan lebih memilih untuk didatangi. Jarang sekali ada pelanggan yang mendatangi kediamannya.
Eko merasa kesulitan bilamana harus mengunjungi rumah-rumah para pelanggan, sebab ia belum memliki kendaraan khusus difabel, sehingga mengharuskannya mengeluarkan biaya tambahan untuk naik ojek agar bisa mendatangi rumah pelanggan.

(Eko sangat berharap memiliki sepeda motor roda tiga agar dapat mendatangi rumah para pelanggannya)
Untuk mempermudah Eko menjemput rezekinya, Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) mengajak kaum Muslim bersedekah melalui program Sedekah Kemanusiaan (SK) agar ia dapat memiliki motor roda tiga.
Semoga kita semua mendapat pahala berlimpah dari Allah SWT karena telah membantu sesama. Aamiin.[]
Sedekah yang Diperlukan:
Rp.44.615.400
Mitra Lapangan:
Wahyudi
#BWA #InovasiWakaf #SK #SedekahKemanusiaan