Siti Maisaroh Tetap Tegar Menjalani Hidup
Meski menjadi single parent sejak ditinggal suaminya pada 2015, Siti Maisaroh (52 tahun) tetap tegar dalam menjalani kehidupannya dengan kedua anaknya yang untuk menghidupi kedua orang anaknya dia berjualan minuman sachetan didepan kontrakan ia tinggal dan juga menjadi kuli cuci.
Namun penghasilan warga petukangan utara, Kecamatan pesanggrahan, Jakarta selatan, tersebut, tidak dapat mencukupi kebutuhannya. Sehingga ia pun menunggak biaya kontrakan selama 6 bulan sampai ini ,karena semenjak pandemi covid-19 ibu siti hanya menjual minuman sachetan saja dan menyudahi profesi kuli cuci dikarenakan tempatnya khawatir terkena virus yang berbahaya itu.

(Siti Maisaroh, 52 Tahun)
Maklumlah penghasilannya per hari dari berjualan minuman sachetan itu paling besar hanyalah 30rb-50rb/hari. Sedangkan anak yang pertama baru lulus SMA yang saat ini sedang berusaha mencari pekerjaan untuk meringankan beban Ibunya dan anak bungsunya juga masih banyak butuh biaya untuk sekolah.
Oleh karena itu, ibu Siti Maisaroh berupaya agar anaknya bisa berpendidikan tinggi agar dapat keluar dari kesulitan ekonomi yang didederitanya. Janda 2 anak ini juga banyak berharap agar tunggakan kontrakannya segera bisa di lunasi agar tidak menjadi beban pikiran.
“Kalau saja Allah memberikan kesempatan kepada saya rezeki untuk menguliahkan anak saya, biarlah saja saya yang membanting tulang. Saya ingin anak saya lebih baik kehidupannya ketika menjadi sarjana nanti,” ujar ibu Siti.
Untuk mengurangi beban keluarga Siti Maisaroh, BWA mengajak kaum Muslimin menyalurkan zakat harta melalui program Zakat Peer to Peer (ZPP) sehingga dapat melunasi tunggakan kontrakan dan kebutuhan hidupnya. Selain itu, tentu saja kewajiban zakat para muzaki (penunai zakat) tertunaikan.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan para muzaki dengan balasan kebaikan yang berlipat ganda. Aamiin.[]
Nilai Zakat Harta yang Diperlukan:
Rp.24.000.000
Mitra Lapangan:
Ridzky Maulana
#BWA #ZakatPeertoPeer #ZPP